LOMBOK – Presiden RI Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada jurnalis televisi, karena telah membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 dengan memberikan informasi yang akurat, membangkitkan semangat, memberikan apresiasi dan kritik yang membangun.

Hal itu disampaikan Jokowi melalui video saat menjadi keynote speaker sekaligus membuka acara Kongres ke VI IJTI yang digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat (29/10/2021).

Jokowi menyebut di masa pandemi masyarakat dibanjiri informasi tentang Covid-19, infodemik datang dengan cepat dan masif, yang justru berdampak buruk, bahkan dampaknya tidak kalah dahsyat dengan pandemi itu sendiri.

Maka di saat membanjirnya infodemik seperti itu, peran jurnalis sangat penting, karena jurnalis dapat meningkatkan kecermatan, menjaga independensi dan objektivitas.

Selain akurasi dan fakta, Jokowi juga berharap kepada para jurnalis televisi untuk terus memperkuat values sebagai penyebar informasi yang kredibel dan bijaksana.

Sehingga jurnalis tetap menjadi suluh dari kegelapan, mampu menjaga situasi tetap jernih dan membangkitkan optimisme dalam masyarakat.

“Jurnalisme tidak sekedar fakta, tetapi juga memperhitungkan dampak, tidak sekedar good journalism, tetapi juga wise journalism atau jurnalisme yang bijak,” pinta Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi juga menyikapi kehadiran platform media baru dan era disrupsi digital. Jokowi mengajak insan pers untuk mampu beradaptasi dengan cepat, gesit mengejar ketertinggalan, cepat mempelajari kompetensi baru dan inovatif.

Namun Jokowi meminta penggunaan platform media baru bukan untuk mencari keuntungan kapital semata, melainkan juga mampu mendukung kemajuan bangsa.

“Kehadiran media platform baru harus mendukung transformasi kemajuan bangsa, bukan semata-mata untuk menumpuk jumlah viewer, menumpuk jumlah subscriber, menumpuk jumlah like ataupun sekedar clickbait, tetapi harus bisa memberi kontribusi untuk masyarakat, bangsa dan kemanusiaan,” tegas Jokowi.

Sumber : Kompas TV